A.
Pengertian Aksiologi
Kata aksiologi berasal dari bahasa Inggris “axiology”;
dari kata Yunani “axios” yang artinya layak; pantas;
nilai, dan “logos”
artinya ilmu; studi mengenai. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Dari pengertian
menurut bahasa tersebut, ada beberapa
pengertian secara istilah, yaitu:
1. aksiologi merupakan
analisis nilai-nilai. Maksud dari analisis ini ialah membatasi arti,
ciri-ciri, asal, tipe,
kriteria dan status epistimologis dari nilai-nilai
itu.
2. aksiologi merupakan
studi yang menyangkut teori umum tentang nilai atau suatu studi yang
menyangkut segala yang bernilai.
3. Aksiologi
adalah studi filosofis tentang hakikat nilai-nilai
Menurut
John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau
suatu sistem seperti
politik, sosial, dan agama. Sistem mempunyai rancangan
bagaimana tatanan, rancangan dan aturan sebagai
satu bentuk pengendalian
terhadap satu institusi dapat terwujud.
Karakteristik dan Tingkatan Nilai
Ada
beberapa karakteristik nilai yang berkaitan dengan teori nilai, yaitu :
1.
Nilai objektif atau subjektif
Nilai itu objektif jika ia tidak bergantung pada subjek atau kesadaran
yang menilai; sebaliknya nilai itu
subjektif jika eksistensinya, maknanya, dan
validitasnya tergantung pada reaksi subjek yang melakukan
penilaian, tanpa
mempertimbangkan apakah ini bersifat psikis atau fisik.
2.
Nilai absolut atau berubah
Suatu nilai dikatakan absolut atau abadi, apabila nilai yang berlaku
sekarang sudah berlaku sejak masa
lampau, serta akan berlaku bagi siapapun
tanpa memperhatikan ras, maupun kelas sosial. Di pihak lain, ada
yang beranggapan
bahwa semua nilai relatif sesuai dengan keinginan atau harapan manusia.
Jenis Nilai
Aksiologi sebagai cabang filsafat
dapat kita bedakan menjadi 2, yaitu:
Etika dan pendidikan
a.Etika
Etika berasal dari kata “ethos” (Yunani) yang berarti adat kebiasaan.
Dalam istilah lain, para ahli yang bergerak dalam bidang etika menyebutkan
dengan moral, berasal dari bahasa Yunani, juga berarti kebiasaan. Etika
merupakan teori tentang nilai, pembahasan secara teoritis tentang nilai, ilmu
kesusilaan yang memuat dasar untuk berbuat susila. Jadi, etika merupakan cabang
filsafat yang membicarakan perbuatan manusia. Cara memandangnya dari sudut baik
dan tidak baik, etika merupakan filsafat tentang perilaku manusia.
b. Filsafat Pendidikan Islam dan
Etika Pendidikan
Antara ilmu (pendidikan) dan etika memiliki hubungan erat. Masalah
moral tidak bisa dilepaskan dengan tekad manusia untuk menemukan kebenaran,
sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih untuk mempertahankan kebenaran, diperlukan
keberanian moral. Sangat sulit membayangkan perkembangan iptek tanpa adanya
kendali dari nilai-nilai etika agama. Untuk itulah kemudian ada rumusan
pendekatan konseptual yang dapat dipergunakan sebagai jalan pemecahannya, yakni
dengan menggunakan pendekatan etik-moral, dimana setiap persoalan pendidikan
Islam coba dilihat dari perspektif yang mengikut sertakan kepentingan
masing-masing pihak, baik itu siswa, guru, pemerintah, pendidik serta
masyarakat luas. Ini berarti pendidikan Islam diorientasikan pada upaya
menciptakan suatu kepribadian yang mantap dan dinamis, mandiri dan kreatif.
Tidak hanya pada siswa melainkan pada seluruh komponen yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan Islam. Terwujudnya kondisi mental-moral dan spritual
religius menjadi target arah pengembangan sistem pendidikan Islam. Oleh sebab
itu, berdasarkan pada pendekatan etik moral-pendidikan Islam harus berbentuk
proses pengarahan perkembangan kehidupan dan keberagamaan pada peserta didik ke
arah idealitas kehidupan Islami, dengan tetap memperhatikan dan memperlakukan
peserta didik sesuai dengan potensi dasar yang dimiliki serta latar belakang
sosio budaya masing-masing.
Estetika dan Pendidikan
a.
Estetika
Estetika merupakan
nilai-nilai yang berkaitan dengan kreasi seni dengan pengalaman-pengalaman kita
yang
berhubungan dengan seni. Hasil-hasil ciptaan seni didasarkan atas
prinsip-prinsip yang dapat dikelompokkan
sebagai rekayasa, pola, bentuk dsb
b.
Filsafat Pendidikan Islam dan
Estetika Pendidikan
Adapun yang
mendasari hubungan antara filsafat pendidikan Islam dan estetika pendidikan
adalah lebih
menitik beratkan kepada “predikat” keindahan yang diberikan pada
hasil seni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar