Rabu, 09 Desember 2015

implikasi filsafat idealisme terhadap pendidikan


Impilikasi filsafat idealisme terhadap pendidikan

1. tujuan pendidikan
Menurut para filsuf idealisme, pendidikan bertujuan untuk membantu perkembangan pikiran dan diri pribadi (self) siswa. Dengan kata lain, pendidikan bertujuan untuk membantu pengembangan karakter serta mengembangkan bakat manusia dan kebajikan sosial (Edward J. Power, 1982).

2. kurikulum pendidikan

Demi mencapai tujuan pendidikan di atas, kurikulum pendidikan idealisme berisikan pendidikan liberal dan pendidikan vokasional/praktis. Pendidikan liberal dimaksudkan untuk pengembangan kemampuan-kemampuan rasional dan moral, adapun pendidikan vokasional untuk pengembangan kemampuan suatu kehidupan/pekerjaaan. Kurikulumnya diorganisasi menurut mata pelajaran dan berpusat pada materi pelajaran (subject matter centered).
 
3. metode pendidikan
Metode mengajar hendak mendorong siswa memperluas cakrawala; mendorong berpikir reflektif; mendorong pilihan-pilihan moral pribadi, memberikan keterampilan-keterampilan berpikir logis; memberikan kesempatan menggunakan pengetahuan untuk masalah-masalah moral dan sosial; meningkatkan minat terhadap isi mata pelajaran; dan mendorong siswa untuk menerima nilai-nilai peradaban manusia (Callahan and clark, 1983). Sebagaimana dikemukakan Edward J. Power (1982), para filsuf idealisme “lebih menyukai metode dialektik, tetapi beberapa metode yang efektif yang mendorong belajar dapat diterima. Metode pendidikan idealisme cenderung mengabaikan dasar-dasar fisiologis dalam belajar”.

4. peran guru dan siswa
Para filsuf idealisme mempunyai harapan yang tinggi dari para guru. Menurut filsuf idealisme, guru harus unggul (excellent) agar menjadi teladan bagi para siswanya. Keunggulan harus ada pada guru, baik secara moral maupun intelektual. Tidak ada satu unsurpun yang lebih penting di dalam sistem sekolah selain guru. Guru harus unggul dalam pengetahuan dan memahami kebutuhan-kebutuhan serta kemampuan-kemampuan para siswanya. Adapun siswa berperan bebas mengembangkan kepribadian dan bakat-bakatnya. (Edward J. Power, 1982)
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar