Bentuk Bentuk Realisme
1. Realisme Ekstrem Atau Primitif
Realisme ekstrem, yang berpendapat bahwa abstraksi itu ada sebagai entitas riil
dalam dimensi lain realitas dan bahwa konkret yang kita persepsi hanyalah
merupakan cerminan yang tidak sempurna, namun konkret tersebut menyebabkan
timbulnya abstraksi dalam pikiran kita. Mazhab realisme ekstrem, pada
hakikatnya, berusaha untuk memelihara keunggulan eksistensi (realitas) dengan
melepaskan kesadaran yaitu dengan memasukkan konsep ke dalam yang ada konkret
dan mereduksi kesadaran pada tingkat perseptual, yaitu pada fungsi otomatis
pemahaman persep (dengan sarana adikodrati, karena persep seperti itu tidak
ada). Kelemahan realisme ekstrem adalah ada pengalaman universal kekeliruan
menilai persepsi; tidak ada penjelasan mengenai objek khayalan/halusinasi;
semua persepsi tergantung konteks visual.
2. Realisme Akal Sehat Pada awalnya, realisme
akal sehat tampaknya memperlunak masalah-masalah realisme ekstrem, tetapi
menghindari kepalsuan yang segera dirasakan orang dengan adanya dualisme dan
idealisme. Realisme akal sehat sepakat dengan realisme ekstrem atau primitif
bahwa obyek-obyek fisik tidak bergantung pada pikiran atau berada di luar
pikiran, walaupun obyek-obyek itu secara langsung dan seketika dapat
diobservasi oleh pikiran. Hal yang membedakan dua pandangan ini adalah
pemahaman realisme akal sehat tentang obyek yang tidak nyata, yang khayalan
atau yang merupakan halusinasi. Persepsi semacam ini bersifat subyektif, dan
obyek-obyeknya seluruhnya terdapat di dalam pikiran. Realisme akal sehat
memiliki kelebihan dalam mengatasi kritik kedua yang diajukan terhadap realisme
ekstrem atau primitif. Menurut realisme akal sehat, obyek yang khalayan tidak berdiri
sendiri dan berada di luar pikiran, tetapi dalam beberapa hal merupakan produk
pikiran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar