Filsafat Pendidikan Scholastisisme
Aliran
dalam filsafat pendidikan lain diantaranya adalah scholastisisme, dalam aliran
ini para filsuf scholastisime meyakini bahwa apapun yang ada di dunia ini
merupakan ciptaan Tuhan. Sehingga Tuhan merupakan Pencipta dan Sumber Kebenaran
sejati. Manusia dapat memperoleh kebenaran yang sejati tersebut dengan
keimanan, namun para filsuf scholastisisme pun tidak memungkiri bahwa kebenaran
dapat kita dapatkan dengan cara berfikir mengenai benda-benda yang nyata.
Manusia hidup di dunia harus selalu berbuat kebaikan agar manusia dapat dekat
dengan Tuhan karena Tuhan merupakan kebaikan terakhir dan tujuan hidup manusia
adalah untuk kembali kepada Tuhan.
Dari
beberapa uraian mengenai aliran scholastisisme diatas para calon pendidik dapat
menerapkan pemikiran aliran scholastisisme tersebut dalam pendidikan dengan
menggunakan kurikulum pendidikan yang tidak hanya berisi tentang pengetahuan
tentang ilmu kemanusiaan saja, namun juga isi pendidikan harus berisi tentang
ilmu agama, karena sesuai dengan tujuan pendidikan menurut aliran scholastisisme
yaitu pendidikan bukan hanya untuk mengembangkan intelektual saja atau bukan
hanya untuk bekal kehidupan bahasia di dunia saja karena manusia juga harus
diberi pengetahuan tentang agama, dengan pengetahuan agama manusia diharapkan
bisa dekat dengan Tuhan, untuk mencapai hidup selamat di dunia dan akherat.
Dalam
hal ini seorang guru diharapkan dapat menjadi teladan yang baik untuk siswa,
guru juga harus dapat berbuat kebajikan sehingga apabila sikap guru yang selalu
berbuat kebajikan dan dapat ditiru oleh siswanya maka tujuan pendidikan
tersebut dapat tercapai, namun tidak lupa pula guru harus tetap dapat memberi
siswa bantuan untuk dapat mengembangkan pengetahuan umum, terampil dalam
berpikir.
Aliran
scholastisisme menurut saya sudah hampir sempurna, karena dalam pendidikan
siswa tidak hanya dibimbing dalam pengetahuan intelektual saja namum diarahkan
untuk menjadi manusia yang dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akherat.
Esensialisme
Sama
halnya dengan progresivisme, esensialisme merupakan gerakan pendidikan
dan juga sebagai bagian dari aliran filsafat pendidikan. Esensialisme didukung
oleh aliran filsafat Idealisme dan Realisme. Namun walaupun Idealisme dan
Realisme mendukung Esensialisme namun mereka tidak menyatu karena masing-masing
aliran tersebut masih tetap pada pendapatnya.
Esensialisme
berkeyakinan bahwa dunia ini dikuasai oleh tata atau order tertentu yang
mengatur dunia ini, sehingga perilaku manusia, benda-benda yang ada di dunia
ini harus sesuai dengan tata tersebut. Dalam aliran ini berusaha untuk mencari
dan mempertahankan sesuatu apapun yang bersifat mutlak yang menentukan
keberadaannya.
Dalam
hal pendidikan esensialisme beranggapan bahwa pendidikan harus dibangun dengan
nilai-nilai yang sudah ada dan teruji kebenarannya dari waktu ke
waktu.Sehingga bagi para pengikut aliran esensialisme ini pendidikan merupakan
usaha manusia untuk menjaga kebudayaan. Karena kebudayaan yang telah teruji
merupakan esensial yang dapat memberikan arah untuk kehidupan manusia dimasa
kini dan masa yang akan datang.
Maka
tujuan dari pendidikan adalah untuk memelihara kebudayaan untuk menjamin
hubungan sosial yang baik dan menciptakan kesejahteraan umum. Untuk itu guru
harus berperan sebagai penghubung antara kehidupan masyarakat dengan diri
siswa,dalam proses pembelajarannya guru harus menekankan pada kedisiplinan dan
kerja keras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar