Rabu, 09 Desember 2015

kearifan lokal



BATUKUWUNG

Banten adalah salah satu tempat yang terletak di pulau jawa, tepatnya di pulau jawa bagian barat. Banyak orang yang memandang sebelah mata tentang Banten. Entah itu karena pemerintahannya yang memang belakangan ini menuai kontrofersi karena adanya dinasti politik maupun daerahnya yang menurut sebagian orang tidak ada tempat yang menarik untuk dikunjungi.

Namun jika kita membuka mata kita selebar-lebarnya sebenarnya di daerah Banten ini banyak sekali tempat-tempat menarik yang dapat dikunjungi, entah itu tempat-tempat bersejarah maupun tempat wisata. Dan satu hal yang mesti diingat Banten inilah tempat pertama kalinya Belanda datang ke Indonesia.

Diantara tempat-tempat menarik di daerah Banten  ada yang namanya pemandian air panas batukuwung, nama batukuwung sendiri mungkin sangat asing ditelinga masyarakat Indonesia. Jangankan masyarakat Indonesia, bagi orang-orang yang tinggal di daerah Bantenpun masih sedikit yang mengetahui
Pemandian air panas ini merupakan pemandian yang pertama yang terdapat di daerah Banten. Pemandian air panas batukuwung terletak kurang lebih 35 km sebelah selatan kota serang tepatnya berada di Kecamatan Padarincang kaki gunung karang (1778 m) yakni gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi. Nama batukuwung berasal dari batu cekung yang mengeluarkan air panas tanpa henti dengan suhu 70-80 celcius, hal itulah yang menjadi sumber air panas dipemandian ini. 

Konon, pada zaman dahulu kala ada saudagar kaya raya, dia memiliki hubungan sangat erat dalam struktur pemerintahan sultan haji, anak dari sultan ageng tirtayasa. Berkat keeratan hubungan tersebut membuat sang saudagar berhasil mendapatkan hak khusus berupa monopoli dalam perdagangan beras dan lada dari daerah lampung.

Saudagar ini memiliki sifat  licik, tamak, dan sewenang-wenang, sang saudagar juga dikenal sebagai seorang yang sangat kikir. Ia tidak mau mengeluarkan sepeserpun uang guna membantu warga desa, walau untuk keperluan umum. Bahkan, saking pelitnya sang saudagar, yang umurnya sudah kepala empat tidak juga mau menikah serta memiliki anak karena dianggap hanya sebagai suatu pemborosan saja.

Cerita mengenai perangai buruk sang saudagar rupanya telah tersebar hingga ke mana-mana. Tetapi orang-orang yang mendengarnya hanya dapat mengelus dada karena tidak ada yang berani melawannya. Hingga sampai suatu hari lewatlah seorang sakti yang menyamar sebagai seorang pengemis lapar dengan kaki pincang. Ia datang ingin memberi pelajaran dan menyadarkan sang saudagar yang sombong dan kikir itu. Di saat pengemis mampir menemui sang saudagar di rumahnya yang besar dan mewah si pengemis mengutarakan maksudnya menemui sang saudagar untuk meminta sedikit makanan pengganjal perut dan sedikit kekayaan sebagai modal usaha. Tetapi saudagar memang sangat kikir. Bukannya memberi, ia malah memaki-maki si pengemis berkaki pincang.

Mendapat perlakuan seperti itu si pengemis berkaki pincangpun murka. Ia memperingatkan bahwa sang saudagar akan mendapatkan balasan yang ssetimpal atas perbuatannya.

Ke esokan harinya ketika sudagar bangun dari tidur, ia tidak dapat menggerakan kedua kakinya. Sang saudagar menderita kelumpuhan pada kedua kakinya. Tidak ada satu orangpun bahkan tabib hebatpun dapat mengobati sang saudagar. Hingga akhirnya sang pengemis menjelaskan apa yang terjadi dengan sang sudagar. Agar kaki sang saudagar sembuh ia harus melakukan 3 hal salah satunya ia harus pergi ke kaki gunung karang dan mencari sebuah batu cekung lalu sang saudagar harus bertapa selama tujuh hari tujuh malam di atas batu cekung tersebut tanpa makan dan minum.

Pada saat terakhir pertapaan, keajaibanpun terjadi. Dari pusat batu cekung tersebut menyemburlah mata air panas. Sang saudagar menyudahi tapanya, lalu segera mandi dengan mata air panas dari batu cekung tersebut. Keajaiban terjadi lagi, kedua kakinya yang semula lumpuh kini dapat ia gerakkan kembali.
Sampai sekarang air panas yang dihasilkan dipemandian batu kuwung dipercaya bisa digunakan sebagai pengobatan atau terapi. Tempat pemandian alam ini memiliki 2 kolam renang air dingin air dingin yang cukup besar, dan kolam rendam air panas.

Saat ini batukuwung sering dikunjungi wisatawan meskipun tidak banyak, disini wisatawan dapat menghabiskan liburan dengan berenang dan merasakan air panas yang benar-benar dari alam bukan air panas buatan  ataupun hanya duduk dan  merendam kaki di kolam renang air hangat. Air panas di batukuwung ini mengandung yodium dan kalsium tanpa belerang, dan masyarakat sekitar mempercayai air ini dapat menyembuhan berbagai penyakit.

Namun demikian, karena kurangnya promosi serta pengelolaan yang lebih baik dari pemerintah terutama pemerintah setempat, tujuan wisata ini masih kurang diminati dan masih banyak masyarat Indonesia terutama masyarakat yang berada di daerah provinsi Banten belum mengetahui keberadaan batukuwung ini. Padahal jika obyek wisata ini dikelola secara profesional maka akan membawa nilai tambah yang akan mendatangkan keuntungan daerah dan masyarakat setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar