Filsafat Pendidikan Konstruktivisme
Filsafat
Konstruktivisme memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan
terlebih dalam bidang pendidikan sains dan matematika. Menurut Konstruktivisme
sebuah kenyataan itu fenomena bagi yang menangkapnya dan dipahami betul-betul.
Seseorang mengetahui sesuatu jika ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa
saja yang membangun pengetahuannya itu dan mengetahui bagaimana membuat atau
mewujudkan sesuatu itu.
Menurut
aliran konstruktivisme manusia itu harus aktif untuk membangun dan mencari
pengetahuannya. Proses menjadi manusia ada dalam hubungan dengan lingkungannya,
baik itu di lingkungan alam ataupun lingkungan manusiawinya. Pengetahuan
bukanlah gambaran dunia kenyataan yang ada, namun merupakan bentukan kenyataan
dari kegiatan seseorang.
Bagi
Konstrutivis kebenaran pengetahuan ituada tingkatannya, karena apabila kita
menghadapi permasalahan belum tentu pengetahuan tersebut sesuai untuk
memecahkan permasalahan tersebut, sehingga ada pengetahuan yang berlaku hanya
untuk masalah tertentu saja adapula pengetahuan yang memang bisa berlaku untuk
bisa menjadi solusi segala macam permasalahan.
Kontruksivisme
beranggapan bahwa kegiatan pendidikan itu bukanlah suatu kegiatan memindahkan
ilmu atau memindahkan pengetahuan dari seorang guru ke muridnya, namun guru
berperan untuk membangun pengetahuan dalam diri siswa itu sendiri, memancing
siswa untuk bisa bersikap kritis.
Dengan
ini dapat diketahui bahwa menurut kontruksivisme bahwa pendidikan itu bertujuan
untuk lebih memfokuskan pada perkembangan konsep dan pengetahuan yang merupakan
hasil dari pembangunan pengetahuan yang aktif oleh siswa itu sendiri.Karena
siswa dituntut aktiv untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri maka
kurikulum yang digunakan pun harus bisa ditemukan oleh diri siswa itu sendiri.
Aliran
filsafat ini menurut saya banyak ketidakpastian, karena apabila seorang siswa
harus mencari sendiri bagaimana pengetahuan itu dapat ia peroleh dan dapat dia
bangun dalam dirinya maka mungkin banyak siswa yang kebingungan, seharusnya ini
merupakan tugas seorang pendidik untuk dapat mengidentifikasi setiap anak
didiknya untuk dapat memberikan kenyamanan dalam mentransfer ilmu yang pendidik
miliki.
Filsafat Pendidikan
Nasional:Pancasila
Pancasila
merupakan dasar dan filsafat hidup bagi negara kita, Negara Republik Indonesia.
Maka sesungguhnya negara kita memiliki filosofis pendidikan sendiri dalam
sistem pendidikan. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia perlu mengkaji
nilai yang terkandung dalam pancasila untuk dijadikan titik balik untuk praktek
pendidikan di Indonesia.
Bangsa
Indonesia meyakini bahwa adanya alam semesta ini tidak hanya ada begitu saja
namun ada yang menciptakan yaitu Tuhan YME. Begitupun manusia, manusia
merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Manusia diberi potensi oleh Tuhan untuk dapat
beriman dan berbuat baik,akan tetapi manusia pun dapat melakukan kejahatan
karena Tuhan pun memberikan hawa nafsu dalam diri manusia.Manusia bisa
memperoleh pengetahuan melalui utusan Tuhan ataupun lewat alam semesta dan
termasuk hukum-hukumnya. Tuhan merupakan sumber pengetahuan yang utama
dan sumber pertama segala nilai.
Menurut
aliran ini pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik dapat aktif
mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Karena pendidikan
merupakan usaha yang sadar maka pendidikan pasti mempunyai tujuan yang
jelas, maka menurut aliran ini tujuan dari pendidikan adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman,
bertaqwa, mandiri, menjadi warga negara yang baik. Tidak seperti aliran-aliran
lainnya yang menerakan kurikulum secara menyeluruh namun di Negara kita
Indonesia ini kurikulum disusun sesuai tingkatan jenjang pendidikan.
Maka
untuk itu seorang pendidik harus bisa menjadi teladan bagi peserta didik,dan
pendidik pun harus bisa memberikan siswa kesempatan untuk dapat belajar
mandiri. Pada hakikatnya pendidikan diletakan pada usah untuk dapat menggali
dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik agar tidak hanya
bisa mencapai perubahan namun juga diharapkan para peserta didik dapat menjadi
agen atau pelopor dari suatu perubahan.
Setiap
aliran dalam filsafat pendidikan pasti berusaha untuk menghasilkan pemikiran
yang sempurna untuk diterapkan dalam sistem pendidikan, begitupun dengan
aliran filsafat pendidikan nasional, pancasila, sistemnya sudah cukup baik
namun mungkin penerapannya saja yang masih banyak kekurangan, karena pendidik
terkadang masih sulit untuk bisa mengidentifikasi potensi yang terdapat dalam
diri peserta didik sehingga pendidik belum dapat mengarahkan ataupun
mengembangkan petensi yang masih terpendam dalam diri peserta didik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar