Jumat, 18 Desember 2015

filsafat pendidikan konstruktivisme dan filsafat pendidikan nasional



Filsafat Pendidikan Konstruktivisme

Filsafat Konstruktivisme memberikan kontribusi yang berarti dalam dunia pendidikan terlebih dalam bidang pendidikan sains dan matematika. Menurut Konstruktivisme sebuah kenyataan itu fenomena bagi yang menangkapnya dan dipahami betul-betul. Seseorang  mengetahui sesuatu jika ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa saja yang membangun pengetahuannya itu dan mengetahui bagaimana membuat atau mewujudkan sesuatu itu.

Menurut aliran konstruktivisme manusia itu harus aktif untuk membangun dan mencari pengetahuannya. Proses menjadi manusia ada dalam hubungan dengan lingkungannya, baik itu di lingkungan alam ataupun lingkungan manusiawinya. Pengetahuan bukanlah gambaran dunia kenyataan yang ada, namun merupakan bentukan kenyataan dari kegiatan seseorang.

Bagi Konstrutivis kebenaran pengetahuan ituada tingkatannya, karena apabila kita menghadapi permasalahan belum tentu pengetahuan tersebut sesuai untuk memecahkan permasalahan tersebut, sehingga ada pengetahuan yang berlaku hanya untuk masalah tertentu saja adapula pengetahuan yang memang bisa berlaku untuk bisa menjadi solusi segala macam permasalahan.

Kontruksivisme beranggapan bahwa kegiatan pendidikan itu bukanlah suatu kegiatan memindahkan ilmu atau memindahkan pengetahuan dari seorang guru ke muridnya, namun guru berperan untuk membangun pengetahuan dalam diri siswa itu sendiri, memancing siswa untuk bisa bersikap kritis.

 Dengan ini dapat diketahui bahwa menurut kontruksivisme bahwa pendidikan itu bertujuan untuk lebih memfokuskan pada perkembangan konsep dan pengetahuan yang merupakan hasil dari pembangunan pengetahuan yang aktif oleh siswa itu sendiri.Karena siswa dituntut aktiv untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri maka kurikulum yang digunakan pun harus bisa ditemukan oleh diri siswa itu sendiri.

Aliran filsafat ini menurut saya banyak ketidakpastian, karena apabila seorang siswa harus mencari sendiri bagaimana pengetahuan itu dapat ia peroleh dan dapat dia bangun dalam dirinya maka mungkin banyak siswa yang kebingungan, seharusnya ini merupakan tugas seorang pendidik untuk dapat mengidentifikasi setiap anak didiknya untuk dapat memberikan kenyamanan dalam mentransfer ilmu yang pendidik miliki.

Filsafat Pendidikan Nasional:Pancasila

Pancasila merupakan dasar dan filsafat hidup bagi negara kita, Negara Republik Indonesia. Maka sesungguhnya negara kita memiliki filosofis pendidikan sendiri dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia perlu mengkaji nilai yang terkandung dalam pancasila untuk dijadikan titik balik untuk praktek pendidikan di Indonesia.

Bangsa Indonesia meyakini bahwa adanya alam semesta ini tidak hanya ada begitu saja namun ada yang menciptakan yaitu Tuhan YME. Begitupun manusia, manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Manusia diberi potensi oleh Tuhan untuk dapat beriman dan berbuat baik,akan tetapi manusia pun dapat melakukan kejahatan karena Tuhan pun memberikan hawa nafsu dalam diri manusia.Manusia bisa memperoleh pengetahuan melalui utusan Tuhan ataupun lewat alam semesta dan termasuk hukum-hukumnya. Tuhan merupakan sumber pengetahuan yang utama dan  sumber pertama segala nilai.

Menurut aliran ini pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik dapat aktif mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik. Karena pendidikan merupakan usaha yang sadar maka pendidikan pasti mempunyai tujuan  yang jelas, maka menurut aliran ini tujuan dari pendidikan adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman, bertaqwa, mandiri, menjadi warga negara yang baik. Tidak seperti aliran-aliran lainnya yang menerakan kurikulum secara menyeluruh namun di Negara kita Indonesia ini kurikulum disusun sesuai tingkatan jenjang pendidikan.

Maka untuk itu seorang pendidik harus bisa menjadi teladan bagi peserta didik,dan pendidik pun harus bisa memberikan siswa kesempatan untuk dapat belajar mandiri. Pada hakikatnya pendidikan diletakan pada usah untuk dapat menggali dan mengembangkan potensi yang ada dalam diri peserta didik agar tidak hanya bisa mencapai perubahan namun juga diharapkan para peserta didik dapat menjadi agen atau pelopor dari suatu perubahan.

Setiap aliran dalam filsafat pendidikan pasti berusaha untuk menghasilkan pemikiran yang  sempurna untuk diterapkan dalam sistem pendidikan, begitupun dengan aliran filsafat pendidikan nasional, pancasila, sistemnya sudah cukup baik namun mungkin penerapannya saja yang masih banyak kekurangan, karena pendidik terkadang masih sulit untuk bisa mengidentifikasi potensi yang terdapat dalam diri peserta didik sehingga pendidik belum dapat mengarahkan ataupun mengembangkan petensi yang masih terpendam dalam diri peserta didik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar