Jumat, 18 Desember 2015

CIRC



Model Pembelajaran  CIRC
(Cooperative Integrated Reading And Composition)

A.    Pengertian model pembelajaran CIRC
CIRC singkatan dari Cooperative Integrated Reading and Compotition, termasuk salah satu model pembelajaran cooperative learning yang pada mulanya merupakan pengajaran kooperatif terpadu membaca dan menulis (Steven dan Slavin dalam Nur, 2000:8) yaitu sebuah program komprehensif atau luas dan lengkap untuk pengajaran membaca dan menulis untuk kelas-kelas tinggi sekolah dasar. Namun, CIRC telah berkembang bukan hanya dipakai pada pelajaran bahasa tetapi juga pelajaran eksak seperti pelajaran matematika.
Pembelajaran CIRC dikembangkan oleh Stevens, Madden, Slavin dan Farnish. Pembelajaran kooperatif tipe CIRC dari segi bahasa dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaran kooperatif yang mengintegrasikan suatu bacaan secara menyeluruh kemudian mengkomposisikannya menjadi bagian-bagian yang penting.
jadi CIRC merupakan program yang komprehensif untuk mengajari pembelajaran membaca, menulis, dan seni berbahasa pada kelas yang lebih tinggi di sekolah dasar.

B.     langkah-langkah model pembelajaran CIRC
penerapan model pembelajaran CIRC untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dapat ditempuh dengan:\

1.      guru  menerangkan suatu pokok bahasan matematika kepada siswa, pada penelitian ini digunakan LKS/buku yang berisi materi yang akan diajarkan pada setiap pertemuan.
2.      guru memberikan latihan soal
3.      guru siap melatih siswa untuk meningkatkan keterampilan siswanya dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah melalui penerapan model CIRC
4.      guru membentuk kelompok-kelompok belajar siswa yang heterogen yang terdiri atas 4 atau 5 siswa.
5.      guru mempersiapkan soal pemecahan masalah dalam bentuk kartu masalah dan membagikannya kepada setiap kelompok
6.      guru memberitahukan agar dalam setiap kelompok terjadi serangkaian kegiatan bersama yang spesifik (kerja sama)
7.      guru mengawasi kerja kelompok, guru bertindak sebagai narasumber atau fasilitator
8.      ketua kelompok melaporkan keberhasilan atau hambatan kelompoknya
9.      ketua kelompok harus dapat menetapkan bahwa setiap anggota telah memahami, dan dapat mengerjakan soal pemecahan masalah yang diberikan.
10.  guru meminta kepada perwakilan kelompok untuk menyajikan temuannya
11.  guru membubarkan kelompok dan siswa kembali ketempat duduknya
12.  guru dan siswa membuat kesimpulan bersama
13.  guru memberikan tugas /PR secara individual
Dari langkah-langkah model pembelajaran CIRC di atas didapatkan fase-fase sebagai berikut:
a.       fase pertama, yaitu orientasi
pada fase ini, guru melakukan apersepsi dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diberikan. selain itu juga memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan kepada siswa.

b.      fase kedua, yaitu organisasi
guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok, dengan memperhatikan keheterogenan akademik. membagikan bahan bacaan tentang materi yang akan dibahas kepada siswa. selain itu menjelaskan mekanisme diskusi kelompok dan tugas yang harus diselesaikan selama proses pembelajaran berlangsung
c.       fase ketiga, yaitu pengenalan konsep
dengan cara mengenalkan tentang suatu konsep baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi. pengenalan ini bisa didapat dari keterangan guru, buku paket, film, kliping, poster atau media lainnya.

d.      fase keempat, yaitu fase publikasi
siswa mengkomunikasikan hasil temuan-temuannya, membuktikan, memperagakan tentang materi yang dibahas baik dalam kelompok maupun di depan kelas.

e.       fase kelima, yaitu fase penguatan dan refleksi
pada fase ini guru memberikan penguatan berhubungan dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-penjelasan ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari. selanjutnya siswa pun diberi kesempatan untuk merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.

C.     keunggulan model pembelajaran CIRC
1.      CIRC amat tepat untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah
2.      dominasi guru dalam pembelajaran berkurang
3.      siswa termotivasi pada hasil secara teliti, karena bekerja dalam kelompok.
4.      para siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya
5.      membant5u siswa yang lemah
6.      meningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan masalah
7.      pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak
8.      seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama
9.      membangtkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi guru
10.  peserta didik dapat memberikan tanggapannya secara bebas
11.  dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain
12.  menumbuhkan rasa senang yang merangsang peserta didik untuk aktif dalam kelompok
13.  memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan temannya
14.  membentuk kemurnian ungkapan dalam interaksi dan pemecahan masalah yang kreatif
15.  meningkatkan kualitas gagasan

D.    kelemahan model pembelajaran CIRC
1.      pada saat presentasi hanya peserta didik yang aktif yang Tanya
2.      banyak memboroskan waktu
3.      persiapan yang perlu dilakukan guru yang dalam menggunakan model pembelajaran CIRC cukup rumit
4.      pengelolaan kelas dan pengorganisasian peserta didik lebih sulit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar