Jenis-Jenis
Tradisi Fenomenologi
•
Fenomena
Klasik, percaya pada
kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman, artinya hanya
mempercayai suatu kebenaran dari sudut pandangnya tersendiri atau obyektif.
•
Fenomenologi
Persepsi, percaya pada
suatu kebenaran bisa di dapatkan dari sudut pandang yang berbeda – beda, tidak
hanya membatasi fenomenologi pada obyektifitas, atau bisa dikatakan lebih
subyektif.
•
Fenomenologi
Hermeneutik, percaya
pada suatu kebenaran yang di tinjau baik dari aspek obyektifitas maupun
subyektifitasnya, dan juga disertai dengan analisis guna menarik suatu
kesimpulan.
Prinsip
Dasar Fenomenologi
Stanley
Deetz menyimpulkan tiga prinsip dasar
fenomenologis:
•
Pengetahuan
ditemukan secara langsung dalam pengalaman sadar. Kita akan mengetahui dunia
ketika kita berhubungan dengan pengalaman itu sendiri.
•
Makna
benda terdiri dari kekuatan benda dalam kehidupan seseorang. Bagaimana kita
berhubungan dengan benda menentukan maknanya bagi kita.
•
Bahasa
merupakan kendaraan makna. Kita mengalami dunia melalui bahasa yang digunakan
untuk mendefinisikan dan mengekspresikan dunia itu.
Fenomenologi Sebagai Metode Ilmu
Fenomenologi berkembang sebagai metode untuk
mendekati fenomena-fenomena dalam kemurniannya. Fenomena di sini dipahami
sebagai segala sesuatu yang dengan suatu cara tertentu tampil dalam kesadaran
kita. Baik berupa sesuatu sebagai hasil rekaan maupun berupa sesuatu yang
nyata, yang berupa gagasan maupun kenyataan. Yang penting ialah pengembangan
suatu metode yang tidak memalsukan fenomena, melainkan dapat mendeskripsikannya
seperti penampilannya tanpa prasangka sama sekali.
Konstribusi Fenomenologi Terhadap Ilmu
Pengetahuan
Memperbincangkan fenomenologi tidak bisa
ditinggalkan pembicaraan mengenai konsep Lebenswelt (“dunia kehidupan”).Konsep
ini penting artinya, sebagai usaha memperluas konteks ilmu pengetahuan atau
membuka jalur metodologi baru bagi ilmu-ilmu sosial serta untuk menyelamatkan
subjek pengetahuan.
Demikianlah, dunia kehidupan sosial merupakan
sumbangan dari fenomenologi, yang menempatkan fenomena sosial sebagai sistem
simbol yang harus dipahami dalam kerangka konteks sosio-kultur yang
membangunnya. Ini artinya unsur subjek dilihat sebagai bagian tak terpisahkan
dari proses terciptanya suatu ilmu pengetahuan sekaligus mendapatkan dukungan
metodelogisnya.
Kelebihan dan Kekurangan Filsafat
Fenomenologi
Kelebihan filsafat fenomenoligi :
1.
fenomenologi sebagai suatu metode
keilmuan, dapat mendiskripsikan penomena dengan apa adanya dengan tidak
memanipulasi data, aneka macam teori dan pandangan.
2.
fenomenologi mengungkapkan ilmu
pengetahuan atau kebenaran dengan benar-benar yang objektif.
3.
fenomenologi memandang objek kajian
sebagai bulatan yang utuh tidak terpisah dari objek lainnya.
Kekurangan filsafat fenomenoligi :
1.
Tujuan fenomenologi untuk mendapatkan
pengetahuan yang murni objektif tanpa ada pengaruh berbagai pandangan
sebelumnya, baik dari adat, agama ataupun ilmu pengetahuan, merupakan suatu
yang absurd.
2.
Pengetahuan yang didapat tidak bebas
nilai (value-free), tapi bermuatan nilai (value-bound).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar