Filsafat
Pendidikan
A. Pengertian
filsafat pendidikan
1. Filsafat
pendidikan sebagai filsafat khusus atau filsafat terapan
Dapat kita pahami bahwa filsafat
pendidikan berkedudukan sebagai filsafat khusus atau filsafat terapan.
Filsafat pendidikan merupakan filsafat khusus, sebab
filsafat pendidikan memiliki objek yang khusus, yaitu berkenaan dengan
pendidikan sebagai hasil kreasi manusia. Dilain pihak, filsafat pendidikan
disebut juga sebagai filsafat terapan. Filsafat pendidikan dikatakan sebagai
filsafat terapan, sebab filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan aplikasi
filsafat umum dalam rangka memecahkan berbagai permasalahan tentang hakikat
pendidikan.
Karena filsafat pendidikan merupakan aplikasi metode
filsafat umum dan aplikasi hasil berpikir filsafat umum, maka apabila kita
mempelajari filsafat pendidikan akan dapat dipahami adanya konsistensi logis
atau koherensi logis antara teori atau pikiran-pikiran filsafat umum dengan
teori atau pikiran-pikiran mengenai pendidikannya (filsafat pendidikan
Sebagaimana pengertian filsafat, filsafat pendidikan
juga dapat dipandang sebagai suatu proses berpikir dan sebagai hasil berpikir.
Sebagai proses berpikir, filsafat pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu
proses berpikir reflektif sistematis dan kritis kontemplatif untuk menghasilkan
sistem pikiran atau sistem teori tentang hakikat pendidikan secara
komprehensif.
Sebagai suatu hasil berpikir, filsafat
pendidikan adalah sekelompok teori atau sistem pikiran tentang hakikat
pendidikan, yang dihasilkan melalui berpikir reflektif sistematis dan kritis
kontemplatif. Filsafat pendidikan sebagai hasil berpikir berupa sistem teori
atau sistem pikiran mengenai hakikat pendidikan tersebut tentunya sudah ada dan
sudah tergelar di dalam kebudayaan umat manusia.
B. Fungsi
filsafat pendidikan
Ada
beberapa fungsi filsafat pendidikan bagi calon pendidik dan/atau bagi pendidik.
Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Memberikan
wawasan yang beersifat komprehensif mengenai hakikat pendidikan
2. Menjadi
asumsi bagi praktek pendidikan
3. Memberikan
pedoman kemana pendidikan seharusnya diarahkan, yang dirumuskan dalam tujuan
pendidikan
4. Membangun
sikap kritis dan kemandirian intelektual ditengah-tengah teori pendidikan dan
praktek pendidikan yang ada atau sedang berlangsung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar