Jumat, 11 Desember 2015

Filsafat Pendidikan



Filsafat Pendidikan 

A.    Pengertian filsafat pendidikan

1.      Filsafat pendidikan sebagai filsafat khusus atau filsafat terapan
Dapat kita pahami bahwa filsafat pendidikan berkedudukan sebagai filsafat khusus atau filsafat terapan.

 
Filsafat pendidikan merupakan filsafat khusus, sebab filsafat pendidikan memiliki objek yang khusus, yaitu berkenaan dengan pendidikan sebagai hasil kreasi manusia. Dilain pihak, filsafat pendidikan disebut juga sebagai filsafat terapan. Filsafat pendidikan dikatakan sebagai filsafat terapan, sebab filsafat pendidikan pada dasarnya merupakan aplikasi filsafat umum dalam rangka memecahkan berbagai permasalahan tentang hakikat pendidikan.

Karena filsafat pendidikan merupakan aplikasi metode filsafat umum dan aplikasi hasil berpikir filsafat umum, maka apabila kita mempelajari filsafat pendidikan akan dapat dipahami adanya konsistensi logis atau koherensi logis antara teori atau pikiran-pikiran filsafat umum dengan teori atau pikiran-pikiran mengenai pendidikannya (filsafat pendidikan

2.      Filsafat pendidikan sebagai proses dan hasil berpikir

Sebagaimana pengertian filsafat, filsafat pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu proses berpikir dan sebagai hasil berpikir. Sebagai proses berpikir, filsafat pendidikan dapat didefinisikan sebagai suatu proses berpikir reflektif sistematis dan kritis kontemplatif untuk menghasilkan sistem pikiran atau sistem teori tentang hakikat pendidikan secara komprehensif.

Sebagai suatu hasil berpikir, filsafat pendidikan adalah sekelompok teori atau sistem pikiran tentang hakikat pendidikan, yang dihasilkan melalui berpikir reflektif sistematis dan kritis kontemplatif. Filsafat pendidikan sebagai hasil berpikir berupa sistem teori atau sistem pikiran mengenai hakikat pendidikan tersebut tentunya sudah ada dan sudah tergelar di dalam kebudayaan umat manusia.

B.    Fungsi filsafat pendidikan

Ada beberapa fungsi filsafat pendidikan bagi calon pendidik dan/atau bagi pendidik. Fungsi-fungsi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1.      Memberikan wawasan yang beersifat komprehensif mengenai hakikat pendidikan
2.      Menjadi asumsi bagi praktek pendidikan
3.      Memberikan pedoman kemana pendidikan seharusnya diarahkan, yang dirumuskan dalam tujuan pendidikan
4.      Membangun sikap kritis dan kemandirian intelektual ditengah-tengah teori pendidikan dan praktek pendidikan yang ada atau sedang berlangsung
 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar