Manfaat filsafat bagi perkembangan ilmu (sains)
Di dalam sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan diketahui bahwa lahir dan berkembangnya filsafat
telah membebaskan nenek moyang manusia dari belenggu tradisi dan cara-cara
mengetahui yang bersifat mistik dan takhyul. Pada saat itu apa yang disebut
ilmu atau sains belum berkembang. Berbagai konsep ilmu masih dihasilkan melalui
filsafat dan masih bersatu dengan filsafat.
Filsafat tetap dapat
memberikan manfaatnya kepada kita dalam hubungannya dengan perkembangan ilmu.
Manfaat filsafat yang dimaksud antara lain sebagai berikut:
Pertama, objek ang dipelajari filsafat tidak
terbatas seperti terbatasnya objek yang dipelajari ilmu. Filsafat mempelajari
segala sesuatu, sebab itu maka filsafat dapat dan telah memberikan konsep-konsep
dasarnya sebagai titik tolak (asumsi) bagi perkembangan ilmu.
Kedua, ilmu (ilmuan)
umumnya tidak mempersoalkan nilai kegunaan dari ilmu yang dikembangkannya (ilmu
untuk ilmu, ilmu bebas nilai). Tetapi lain halnya dengan filsafat, sang induk
tetap berupaya membimbing perkembangan anak nya (ilmu) agar menuju kearah yang
baik dan benar melalui evaluasi, kritik, dan koreksinya atas arah tujuan dan
nilai kegunaan ilmu bagi kemaslahatan umat manusia.
Ketiga, karena filsafat
mengkaji segala sesuatu secara komprehensif, maka filsafat mempunyai manfaat
sebagai penghubung dan pengintegrasi antar disiplin ilmu yang berkotak-kotak.
Sejalan dengan uraian
diatas, jan hendrik rapar (1996) menyimpulkan bahwa: “ ketakterbatasan filsafat
…. Amat berguna bagi ilmu pengetahuan. Itu karena ketakterbatasan filsafat
tidak melulu berguna selaku penghubung antar disiplin ilmu pengetahuan. Akan
tetapi, dengan ketakterbatasannya, filsafat sanggup memeriksa, mengevaluasi,
mengoreksi, dan lebih menyempurnakan prinsip-prinsip dan asas-asas yang
melandasi ilmu pengetahuan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar