Pengertian Filsafat Hidup
Makna filsafat sesungguhnya adalah berpikir. Artinya
apabila anda sedang berpikir itu artinya anda sedang berfilsafat. Jadi, apapun
yang orang keluarkan dan itu melalui proses berpikir maka itulah filsafat.
Kesimpulannya substansi filsafat adalah “Berpikir”. Sedangkan hidup
adalah waktu dimana manusia bernyawa, tumbuh, dan berkembang. Dan setiap orang
yang hidup pasti mempunyai kehidupan dan setiap kehidupan pasti ada masalah,
dan setiap manusia melewati masalah pasti ada pengalaman, setiap pengalaman
maka ada hikmah yang diambil, dan setiap hikmah yang diambil pasti ada
pendewasaan.
Jadi,
subtansi dari kehidupan adalah “Kedewasaan”. Dan apabila anda menanyakan
tentang Filsafat kehidupan maka jawabannya
adalah “Berpikir Dewasa” atau dibalik “Kedewasaan Berpikir”. Dari dua kalimat
itu walaupun sama hanya dibalik, tetapi memiliki makna yang berbeda “Berpikir
dewasa” dan “Kedewasaan berpikir”
1. Berpikir Dewasa
yaitu rasionalitas. Pengertian rasionalitas sendiri adalah singkronisasi antara akal dan realitas. Artinya orang yang dewasa itu, ia akan menerima sesuatu atau mengeluarkan sesuatu. Bukan hanya karena sesuatu itu masuk akal, tetapi juga sesuai dengan kenyataan. Artinya pemikiran dan kenyataan hidup sesuai, bukan malah bertolak belakang antara teori dengan realitas, ucapan dan tindakan selaras, sehingga tidak membingungkan dan dapat diterima sebagai suatu kebenaran, bukan suatu bentuk kesalahan yang menyesatkan, sehingga ucapan-ucapannya tidak menipu dan selalu membawa kebaikan bagi orang banyak. Orang pun akan mudah mengerti setiap ucapan dan nasihatnya, karena itu seseorang yang menggunakan rasionalitas dia bukan hanya bicara saja tetapi dia juga mempraktekkan dalam kehidupannya.
2. Kedewasaan Berpikir
Kedewasaan berpikir ini terfokus
pada pembentukan pola pikir yang dewasa, dan kedewasaan berpikir ini terdiri
dari beberapa point penting. Point yang pertama adalah subjektivitas.
Subjektivitas adalah suatu bentuk kesalahan dalam kedewasaan berpikir.
Pengertian subjektivitas sendiri adalah menyimpulkan suatu kebenaran nyata
hanya dari satu sisi saja. Kesalahan subjektivitas bukan pada subtansi
masalahnya, tapi pada sudut pandang melihat masalah tersebut, sehingga
informasi yang di dapatkan dan dikeluarkan hanya terbatas pada satu sisi
tertentu.
Kebenaran objektive adalah
kebenaran yang dilihat dari samping (antara A dan B) atau dari dua sisi
tersebut?! Oh… kalau dari kanan ini angka 6 dan kalau di lihat dari kiri ini
menjadi angka 9, itulah sebenarnya kebenaran objektive yang harus menjadi
landasan berpikir seorang manusia yang memiliki kedewasaan berpikir.
Filsafat
yang objektive sangatlah berguna bagi proses pendewasaan berfilsafat. Baik dalam memahami sesuatu yang
mikro ataupun memahami sesuatu yang makro. Karena kehidupan ini harus di pahami
dari banyak sisi, tidak bisa kita menyimpulkan suatu kebenaran hanya dari satu
sisi saja. Tetapi perlu banyak pemahaman hingga kita dapat mengetahui peta
permasalahan yang terjadi dari hal yang sifatnya pribadi hingga hal-hal yang
sifatnya umum dan universal.
Manfaat
Mengetahui Filsafat Hidup
Berdasarkan hakekat dari pandangan hidup atau filsafat hidup
maka ada beberapa manfaat mengetahui pandangan hidup, yaitu:
1. Pandangan hidup atau filsafat hidup
menolong mendidik,membangun diri sendiri dengan berpikir lebih mendalam dan
memberi isi kepada hidup kita sendiri.
2. Pandangan hidup atau filsafat hidup
memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan
persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.
3. Pandangan hidup memberikan pandangan
yang luas membendung egoisme dan egosentrisme.
4. Pandangan hidup memberikan dasar-dasar baik untuk hidup diri sendiri
maupun untuk kepentingan ilmu-ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar